Kamis, 25 Juli 2013

CONTOH PENERAPAN KECERDASAN BUATAN (Artificial Intelligence)

SUPERKOMPUTER IBM AI WATSON-2013
Ciptaan ini membantu terapi kanker pasien di AS dan membantu dokter untuk melakukan diagnosis.
Mulai tahun ini, untuk menentukan terapi kanker terbaik­, beberapa rumah sakit di Amerika Serikat (AS) sudah tidak lagi diputuskan oleh dokter. Selanjutnya, komputer yang akan memutuskan bagaimana sebuah terapi terbaik bisa dilakukan oleh seorang pasien penyakit kanker.
Selama setahun, IBM AI Watson sebagai superkomputer telah­ disokong dengan berbagai artikel jurnal, laporan diagnosis, dan hasil tes. Kini, sistem tersebut telah siap diaplikasikan secara klinis. Hal menarik lainnya, superkomputer tersebut telah merekam dua juta halaman teks. Dengan pengetahuan tersebut, IBM AI Watson telah diuji untuk terapi 1.500 pasien kanker paru-paru.
Superkomputer ini menjadi puncak teknologi kedokteran, sebuah profesi yang tumbuh cepat berkat komputer dalam 50 tahun terakhir. Pencapaian ini diperoleh terutama dalam bidang diagnostik. Hal ini sudah dimulai sejak abad ke-19 oleh Emil Heinrich du Bois-Reymonds dalam "Research on Animal Electricity" pada tahun 1842. Dari percobaan yang dilakukannya pada ikan, ia menemukan bahwa aktivitas otot dalam tubuh dikendalikan oleh arus listrik. Karya ini kemudian berjasa dalam penemuan electrocardiogram (EKG) pertama 40 tahun kemudian.Hingga kini, EKG menjadi instrumen yang sangat penting. Selagi du Bois-Reymonds meneliti keberadaan elektrik dalam tubuh manusia.
Dari sini, perkembangan teknologi kedokteran semakin cepat. Muncul Computer Tomography, MRI Scan, dan disusul laser mata pertama. Pada tahun 1995, untuk pertama kalinya DNA dari sebuah sel hidup dapat diurutkan walaupun hanya pada bakteri. Jika sebelumnya proses tersebut bisa memakan banyak biaya dan menyita waktu, kini hal tersebut dapat dilakukan lewat pocket computer hanya dalam beberapa jam.
NANOCHIP- 2014
Teknologi ini merupakan salah satu teknologi perencanaan di tahun 2014. AS ingin menyuntik tentara mereka dengan chip yang bias mengirim data – data penting ke pusat computer.
Namun, banyak diagnosis yang sebenarnya memang tidak memerlukan dokter spesialis, sehingga dapat dilakukan melalui smartphone. Hasil tes dan data-data pasien kemudian dikirim melalui Internet ke dokter yang menangani. Di Jerman, instansi lebih suka menyimpan data-data pasien dalam Kartu Sehat Elektronik. Namun, mengingat privasi data, penerapan kartu tersebut tidak berjalan optimal.
Di masa depan, Telemedicine menuntut transparansi. Oleh karena itu, saat ini banyak penderita penyakit yang bergabung di berbagai forum online untuk melakukan self-help dan saling bertukar informasi. Mereka nantinya dapat bertukar data yang dikirimkan melalui nanochip yang ditanam dalam darah. Tentara AS berencana menggunakan chip tersebut ketika bertugas di luar negeri.
Nantinya, chip akan mengirimkan laporan seandainya ada tentara yang terluka sehingga paramedis dapat segera menanganinya. Namun, chip tersebut juga dapat diaplikasikan ke dalam dunia medis. Sebagai contoh, tanpa harus melakukan tes darah, chip tersebut dapat mengirimkan hasil diagnosis dari pasien yang diindikasikan memiliki penyakit diabetes.
para peneliti dari  Indiana University telah melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa hasil diagnosis komputer 30% lebih akurat dari analisis manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar